Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kabupaten Bogor

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :

Alat Fermentasi Sampah Organik ( Compost Bin ) Type L

Update Terakhir
:
10 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Dilihat Sebanyak
:
150 kali

Harga

CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail Alat Fermentasi Sampah Organik ( Compost Bin ) Type L

Alat Fermentasi Sampah Organik ( Compost Bin ) Biophosko® Compost Bin dengan Dimensi ( Tinggi= 90 cm, Diameter= 55 cm) , terbuat dari bahan drum-plastik HDPE ( jenis bahan yang kuat) , akan merupakan alat bagi peraga pendidikan lingkungan dan penanganan sampah ( khususnya sampah organik sisa-sisa pemakaian rumah tangga seperti : makanan, kertas, limbah masakan, sayuran, sisa ikan dan daging, dll ) . Mengajarkan pengolahan sampah sebagai material sisa pemakaian rumah tangga, Rumah Makan dan Restoran serta kantin di sekolah menjadi sesuatu yang bermanfaat - menjadi kompos dan pupuk cair - akan berguna bagi peserta didik dalam memahami proses dekomposisi ( fermentasi oleh bakteri) , katagorisasi sampah organik, pengetahuan akan jasad renik, pengetahuan rasio C/ N bagi terjadinya dekomposisi yang sempurna, jenis-jenis bakteri probiotik, pengenalan mikrobiologi, pengkayaan unsur hara dan praktek langsung melakukan pengolahan sampah serta bercocok tanam. Material yang dihasilkan dari pengajaran pengolahan sampah juga berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman pekarangan sekolah. Sederhana dalam pengaplikasiannya. Kapasitas suatu Komposter Type L pada 0, 12 m3 sampah atau 30 kg, akan mampu mengolah sampah dari kurang lebih 7 hari buangan sampah rumah tangga. Bagi rumah tangga diketahui, setiap jiwa mengeluarkan sampah sekira 2, 6 liter per hari atau 13 liter per keluarga rumah dengan 5 jiwa/ keluarga. Dalam melaksanakan pengolahan sampah organik dapat diikuti tatacara berikut: Pertama, siapkan sampah organik rumah tangga ( sisa makanan, potongan sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging ) serta usahakan bahan tersebut sudah berukuran kecil-kecil ( 10-50 mm/ 5 cm) . Kapasitas Komposter ( Type L) dengan dimensi tinggi dengan diameter ( 90 cm dan 55 cm) ini berkapasitas + / - 0, 12 m 3 ( kubik) atau setara dengan 30 kg sampah organik. Bagi sampah domestik rumah tangga atau restoran dan rumah makan, membuat sampah berukuran kecil tidaklah sulit. Selain karena bahan rumah tangga sudah berukuran kecil, melakukan perajangan juga tidak terlalu repot karena berjumlah sedikit atau cukup dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur atau alat perajang lainnya. Kedua, masukan sampah organik ukuran kecil kedalam wadah pencampuran seperti container plastik atau “ jolang” atau ember. Kemudian campurkan penggembur ( bulking agent) Green Phoskko® sebanyak 1-3 % bahan organik atau setara dengan 0, 9 kg untuk 30 kg sampah organik ( seukuran Komposter Type L ini) dan aduk hingga merata. Ketiga, saat terjadinya proses penyerapan penggembur ( bulking agent) kedalam bahan sampah, dilain tempat ( baskom atau ember ke-2) disiapkan larutan mikroba probiotik Green Phoskko® Compost -Activator ( bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp) . Caranya, ambil 6 sendok makan mikroba aktivator kompos - kalau ada tambah gula pasir 1 sendok makan atau tetes tebu ( molases) atau gula pasir 1 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 – 15 liter. Aduk hingga merata dengan beberapa kali mengaduknya serta kemudian bisa langsung disiramkan kepada tumpukan bahan atau sampah tadi yang telah diaduk dengan penggembur ( langkah 2 diatas tadi) secara perlahan, sedikit demi sedikit atau terlebih dahulu simpan 2-4 jam akan lebih baik lagi. Keempat, setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air ( kalau tumpukan sampah organik dalam wadah tadi digenggam tidak menetes namun jika diperas masih ada airnya) , masukan bahan kompos tadi kedalam Komposter. Beberapa hari kemudian akan terjadi reaksi panas sampai 70 derajat Celcius, jika ada bisa diukur dengan menggunakan thermometer. Pada saat terjadinya reaksi panas usahakan jangan membuka Komposter agar terjadi dekomposisi sempurna. Kelima, pada hari ke 5-6, reaksi dekomposisi dalam Komposter akan selesai dan saat tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas. Atau, jika dianggap perlu, pada hari ke-7-9, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan atau dipanen bahan kompos dari dalam Komposter bagian bawah ( yang terlebih dahulu matang) melalui pintu bagian bawah yang tersedia. Bahan kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka dalam beberapa hari kemudian ( umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan menjadi kering dan gembur. Lalu, jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan. Kompos butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Maka kini anda memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi tanaman pekarangan anda.
Tampilkan Lebih Banyak